Pada kegiatan terbimbing yang dilakukan pada program guru penggerak ini, khususnya pada materi pengambilan keputusan yang ada kaitannya dengan proses kegiatan coaching yang diberikan oleh pendamping dan fasilitator dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam terkait bagaimana menghadapi suatu konflik dilema etika yang harus dilakukan dalam proses pengujan pengambilan keputusan. terdapat beberapa langkah yang dilakukan dengan tujuan untuk mewujudkannya, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut, (1) Memfokuskan pembelajaran yang berpihak kepada murid, (2) Menggali potensi pada diri anak (bakat, minat, ketrampilan) dan menyesuaikian dengan kodrat zaman (perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi zaman, (3) Menciptakan pembelajaran di kelas yang menyenangkan serta bermakna. Kemudian, selain memeperhatikan beberapa kegiatan tersebut, terdapat suatu cara yang efektif yang dapat digunakan, yaitu melalui pendekatan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran,Gali Mimpi, Jabarkan rencana, dan Atur Eksekusi. Hal yang harus dilakukan dalam alur BAGJA ini adalah memahami kekuatan positif dan kelemahan pada sekolah, kemudian menggali kekuatan positif yang ada sekolah, menyusun Visi sekolah sesuai pendekatan Inkuiri Apresiatif., menyelesaikan kendala yang muncul dengan mempersiapkan solusi pemecahannya dengan berkolaborasi dengan teman sejawat, menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan sekolah, dan menjalankan peran masing-masing dengan baik dan penuh tanggung jawab. Dengan berpedoman pada pemahaman Pratap triloka,
inquiri apresiatif, serta BAGJA tentunya pengambilan keputusan dapat dilakukan
secara efektif karena sesuai dengan tingkat pemahaman siswa, telah berlandaskan
pada perkembangan zaman, kebutuhan siswa, serta disesuaikan dengan kondisi
serta potensi yang dimiliki. Prinsip-prinsip yang sudah dipelajari selama ini
dapat digunakan untuk melakukan coaching agar dapat menyelesaikan permasalahan
serta mengambil sebuah keputusan dengan lebih bijak. Dalam segala aspek materi pembelajaran yang diberikan terhadap peserta didik kita, terkait guru sebagai agen perubahan sekaligus bisa memanaj emosional sebagai control social baik dikelas yang berhadapan langsung dengan berbagai bakat sifat dan kebutuhan belajar anak maupun dilingkungan sekolah maka seorang pendidik harus mampu mengelola emosi sebagai sebuah tantangan untuk memberikan timbal balik positif,maka Metode coaching adalah sebuah metode pendekatan, Coaching adalah memberikan pertanyaan pertanyaan untuk menggali dan murid sendiri yang menentukannya dalam konteks pendidikan coaching menjadi salah satu proses 'menuntun' kemerdekaan belajar murid dalam pembelajaran di sekolah. Coaching menjadi proses yang sangat penting dilakukan di sekolah terutama dengan diluncurkannya program merdeka belajar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Program ini dapat membuat murid menjadi lebih merdeka dalam belajar untuk mengeksplorasi diri guna mencapai tujuan pembelajaran dan memaksimalkan potensinya. Harapannya, proses coaching dapat menjadi salah satu langkah tepat bagi guru untuk membantu murid mencapai tujuannya yaitu kemerdekaan, membantu murid untuk mampu mengatasi segala problematika belajar. Dalam kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil, tentunya hal -hal tersebut diatas sangat mempengaruhi pola fikir dalam setiap Langkah yang saya ambil. Baik penerapan filosofi KHD, maupun penerapan inkuiri apresiatif serta BAGJA.
|
Dilema Etika dan Bujukan Moral |
Pada pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral
atau etika, hal itu sifatnya relatif dan bergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi pada saat kejadian, hal ini dapat dimaknai bahwa terkadang adalah hal yang benar untuk memegang aturan demi suatu keadilan, akan tetapi terkadang membuat pengecualian juga merupakan tindakan yang benar pula.terkadang masuk ke ranah bujukan moral dimana kita dihadapkan dengan situasi yang sangan urgent. Seorang pendidik pastinya harus kembali mengingat nilai dan peran seorang
guru. Sejatinya guru adalah seorang suri tauladan untuk siswa-siswinya. Prinsip
moral dari dalam diri haruslah disesuaikan dengan prinsip etika, rasa peduli,
berfikir jangka Panjang. Sekalipun hal tersebut berbenturan dengan peraturan.
Namun hal tersebut perlu dicermati, difahami situasi dan kondisinya. Berlatih
bijak agar nantinya tidak memberikan kerugian namun dapat memberikan dampak
positif bagi semua pihak. Hal yang perlu menjadi acuan adalah bahwa dalam pengambilan setiap keputusan haruslah dilakukan
demi kebaikan orang banyak, menjunjung tinggi prinsip-prinsip/ nilai-nilai
diri, serta melakukan apa yang diharapkan harapkan orang lain akan lakukan
kepada diri sendiri.
|
Pengambilan Keputusan |
Pengambilan keputusan yang
tepat tentunya akan membawa keadaaan yang lebih positif kondusif, aman, dan
nyaman. Kita ilustrasikan sebuah sekolah yang nyaman aman dan kondusif
didalamnya tumbuh dan berkembangnya budaya positif, murid memiliki
motivasi yang cukup tinggi, belajar tanpa pujian dan hadiah , taat tanpa
hukuman.pembelajaran yang berpihak kepada murid,pendidik yang selalu melihat
kodrat dan kebutuhan murid serta mampu mengelola emosi menjadi sebuah kekuatan
positif,menjadi pendengar yang baik ketika murid memiliki sebuah masalah,
memilik para pendidik yang bisa dan mampu membuat keputusan sebagai
pemimpin pembelajaran disekolah, ini adalah cita cita kita sebagai guru di abad
21, dengan kata lain proses pengambilan keputusan yang dilakukan harus berdasarkan atau menerapkan dilemma etika. Mengenai bagaimana cara serta Langkah
-langkah yang dapat kita ambil dalam pengambilan keputusan yang tepat, berikut
ini saya sampaikan 9 langkah pengambilan keputusan yang efektif. Dengan
menerapkan 9 langkah ini dapat memandu kita untuk mengambil keputusan dalam
situasi dilemma etika yang membingungkan karena adanya bebrapa nilai-nilai yang
bertentangan. Melalui pengambilan keputusan yang tepat, maka secara tidak langsung kita sudah melakukan praktik pengajaran
yang memerdekakan murid, dimana pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan menggunakan prinsip filosofi KHD, penerapan
inquiri apresiatif, BAGJA, pembelajaran berdiferensiasi, KSE sangatlah membantu ketika mngambil sebuah keputusan karena didasari dengan prinsip-prinsip
ilmu tersebut dan dilakukan dengan tekhnik coaching dalam mencari akar
permasalahannya. Sehingga pengambilan keputusan tidak merugikan murid. (berpihak pada murid).
|
Pendidikan Memerdekakan |
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, harus benar-benar paham dan berhati-hati dalam pengambilan sebuah keputusan, pengambilan keputusan yang keliru dapat menimbulkan dampak negatif bagi
murid. Baik memberikan efek jangka pendek maupun efek jangka Panjang. Jadi guru
harus benar-benar bijak dalam mengambil sebuah keputusan. Beberapa prinsip
seperti peraturan, rasa peduli, serta hasil akhir haruslah dijadikan pedoman
terhadap pengambilan keputusan. Namun hal tersebut tentunya harus melihat
situasi dan kondisi yang dihadapi. Apakah melanggar norma? Apakah masih bisa
diperbaiki? Ataukah memang harus tegas dalam penerapan peraturan yang ada . Hal ini sangatlah berpengaruh untuk hasil
akhirnya. Seberapa besar dampak yang akan diterima anak? Apakah berdampak
postif ? atau malah berdampak negatif? Hal ini perlu difikirkan matang-matang
sebelum keputusan diambil. Setelah mempelajari modul ini, dapat dismpulkan bahwa semua kegiatan dan tindakan yang akan kita ambil untuk menentukan sebuah keputusan haruslah berpedoman
kepada Filosofi KHD yaitu patrap triloka, dengan 3 filosofi yang dijadikan slogan pendidikan di negara kita, Kemudian penerapan Inquiri
Apresiatif, Pembelajaran Berdiferensiasi, serta pengendalian diri guru dalam
emosi dengan menerapkan KSE pada proses pembelajaran dapat membantu guru ketika melaksanakan coaching dan menelusuri akar permasalahan yang dihadapi siswa maupun guru untuk menangani sebuah
permasalahan serta dapat mencari sebuah solusi sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki. Pengambilan keputusan tentulah harus berpihak kepada anak, dan
menerapkan rasa peduli serta memikirkan perkembangan murid dalam jangka panjang. Demikian koneksi materi yang dapat saya paparkan. Terima Kasih.
Uraian Yg sangat bagus pak... Semangat berkarya slalu.
BalasHapus